Ponorogo - Mi ayam is a typical Indonesian dish made of wheat noodles
seasoned with chicken which is usually diced. This dish is heavily influenced
by the culinary presentation techniques used in Chinese dishes. In Indonesia, chicken
noodles are the most popular Chinese-Indonesian dishes.
Chicken noodles are often sold as a street dish by street
vendors with simple mobile carts, which usually travel around the streets
around residential areas. Chicken noodles are also a popular dish served from
small roadside food stalls to large restaurants.
In Ponorogo itself, there are many traders who use processed
chicken noodles. One of them is "Kedai Wong Malang" which is located
in front of SMK PGRI 2 Ponorogo. It's a very simple shop, but they have a
fantastic customer.
They were able to earn 800,000 in a day. With this income,
they made approximately 70 bowls of chicken noodles.
Mrs. Deni, as the owner of the shop, said that the business
had been started since 2010 with her husband. they don't have a secret recipe
to produce a very delicious taste.
"We don't have a special recipe, but we always make
sure the ingredients we use are of high quality. We get the materials directly
from the factory,” said Mrs. Deni, Friday (27/1/23).
One of their recommended menus is chicken noodles. Coupled
with meatball and claw toppings, it will add to the enjoyment of chicken
noodles.
Apart from chicken noodles, they also provide meatballs that
taste like chicken noodles. The broth is fresh, can be enjoyed in all weather.
Especially now, where it still rains a lot.
Customers who come are very comfortable. There is some
reasons. Like free wifi and the place is kept clean.
Program komputer bisa berguna jika ia bisa berinteraksi dengan dunia lain. Interaksi di sini
maksudnya input/output atau I/O. Pada bab ini, kita akan melihat input output pada file dan
koneksi jaringan (network). Pada Java, input/output pada file dan jaringan dilakukan
berdasarkan aliran (stream), di mana semua objek dapat melakukan perintah I/O yang sama.
Standar output (System.out) dan standar input (System.in) adalah contoh aliran.
Banyak subrutin yang digunakan untuk bekerja dengan I/O melemparkan pengecualian yang
wajib ditangani. Artinya subrutin tersebut harus dipanggil di dalam pernyataan try ... catch
sehingga pengecualian yang terjadi bisa ditangani dengan baik
Bahasa pemrograman Java membuat proses I/O menjadi lebih sederhana. Maksudnya seperti
ini, untuk semua proses I/O Anda hanya memerlukan satu class untuk proses input (dan sumber
input bisa dari mana saja) dan satu class
untuk proses output (dan tujuan output, juga. bisa ke mana saja). Semua class
yang diperlukan untuk proses I/O ada di dalam paket java.io
Dalam Stream ini terdapat proses input dan output sebagai berikut : 1. Input Stream 238 Kelas java.io.InputStream adalah: public abstract class InputStream Adapun 2 method utama dari InputStream adalah : • Read Method ini digunakan untuk membaca stream. • Close Method ini digunakan untuk menutup koneksi input stream. Dalam proses Penginputan Stream ini pun terdapat pembagian dalam kelasnya, yaitu : a) Byte Stream Merupakan kelas dan interface ini digunakan untuk menangani data biner. b) Character Stream Merupakan kelompok kelas ini digunakan untuk menangani proses baca tulis karakter Unicode. Kelas ini merupakan pengembangan dari kelas Byte Stream sehingga lebih efisien. Data input dalam Stream ini berfungsi untuk saling melengkapi dengan DataOutputStream, yaitu untuk mendapatkan data yang telah ditulis. 2. Output Stream Subclass-subclass dari outputStream adalah : ByteArrayOutputStream: digunakan untuk menuliskan stream menjadi byte array. FileOutputStream : digunakan untuk menulis pada file FilterOutputStream :merupakan superclass dari subclass-subclass seperti DataOutputStream, BufferOutputStream, PrintStream, CheckedOutputStream ObjectOutputStream : digunakan untuk menuliskan objek pada OutputStream. PipedOutputStream : digunakan untuk menjadi output dari PipedInputStream. Data Output dalam stream ini merupakan class yang menyediakan cara praktis untuk menuliskan tipe data primitif ke output stream yang lebih mudah digunakan dalam penyelesaian program dalam java
List List variable mengandung beberapa item dan dideklarasikan menggunakan kurung siku. contoh : [. . .] - jika digunakan pada list kosong : def mobil [] - jika digunakan pada list yang memiliki nilai awal : def mobil [5, 3, 10, 9] -
jika sebelumnya digunakan pada “def mobil” hanya berupa angka, tapi
list pada groovy mengandung sebuah tipe data campuran seperti : def violet= [5, true, ‘tire’, 5.12] println violet = [2] println violet = [-3] “FYI, program akan membaca dimulai dari kanan” println violet.get =(3)
Kurung
siku ‘[]’ digunakan membuat list tapi digunakan juga untuk mengacu
kepada indeks yang ada di dalam list misalnya (println violet =
[2])-contoh ini sering disebut sebagai subscript notasi. Pada contoh
diatas kalian akan melihat print out dari “violet = [2]”-daftar item
dengan (subcript). pada hal ini menyebabkan sedikit kebingungan kenapa
tire yang ditampilkan. Hal ini dikarenakan list berbasis nol ‘0’ dan
item pertama di indeks ‘0’ tidak indeks ‘1’. Dimana kita menggunakan
violet [2] kita meminta untuk list yang ada ketiga di dalam list.
Ini
mungkin menjadi hal yang mengejutkan untuk programmer bahwa println
violet [-3] valid. Ini sangat berguna untuk mengakses list item dari
akhir yang ada di list. item -1 adalah yang terakhir dalam list, jadi
violet[-3] akan menjadi ‘value’ yang memiliki nilai ‘benar’.
get() juga method yang digunakan untuk mengakses elemen list oleh indeks sebagai contoh : violet.get(3) memberi kita 5.12 berikut capture-nya :
berikut cara-nya jika menggunakan emulator
Didalam multiple indeks subscript notation
dan ambil unsur-unsur tertentu. Contoh dibawah ini aku ambil element 0
dan 2 (temperatures[0, 2]) kemudian elemen 1, 3 dan 4 (temperatures[1,
3, 4]). menggunakan indeks dengan list : def bilangan=[10, 5, 8, 3, 6] assert bilangan [0,2] ==[10, 8] assert bilangan [1, 3, 4] == [5, 3, 6]
Range
juga dapat digunakan dalam subscript notasi dan seperti yang
ditunjukkan pada contoh dibawah ini, mengembalikkan sebuah list yang
berisi indeks item yang disertakan dalam range. menggunakan range dengan
list : def bilangan = [10, 5, 8, 3, 6] assert bilangan = [1. .3] == [5, 8, 3]
Kita juga menggunakan indeks campuran individu dan range seperti yang kita lihat. Contoh indeks dan range dalam list : def bilangan = [10, 5, 8, 3, 6] assert bilangan = [0, . . 1, 3]==[10, 5, 3] assert bilangan = [0, . . 1, 1 . . 3] ==[10, 5, 5, 8, 3] assert bilangan = [0, . . 1, 1 . . 3, 4]==[10, 5, 5, 8, 3, 6]
Adding element Menambahkan sebuah element kita menggunakan method ‘add()’ atau operator ‘<<’. contoh sebagai berikut : deff violet = [1, true, ‘rabbit’, 5.12] violet << ‘tire’ violed.add(222) println violet
Sets Set seperti list tapi setiap element dalam satu set unik. contoh : def namaOrang = [‘mamad’, ‘yuli’, ‘endang’, ‘mamad’] as set println namaOrang
Jika kalian mencoba code diatas, maka akan menampilkan [mamad, yuli, endang]. pengulangan tidak akan ditampilkan.
Usefull list methods size() adalah method pengembalian, berupa elementyang dijadikan dalam bentuk angka. contoh : def belanja = [‘sayur’, ‘popok’, ‘beras’] println belanja.size()
method first() dan last() returns dari elemen pertama dan terakhir didalam list. Untuk head() adalah sinonim dari first(). Contoh : def belanja = [‘sayur’, ‘popok’, ‘beras’] println belanja.first() println belanja.head() println belanja.last() jika kalian jalankan code diatas, akan muncul “sayur, sayur, beras”
method tail() returns list tanpa element first(head) dan init() returns method tanpa element terakhir. Contoh : def belanja = [‘sayur’, ‘popok’, ‘beras’] println belanja.tail() println belanja.init()
jika kalian menjalankan code diatas, maka pada tail akan menampilkan : [popok, beras] jika kalian menjalankan code diatas, pada ini akan menampilkan : [sayur, popok]
Methode contains(), returns jika elemen true diminta terkandung dalam list. contoh : def belanja= [‘sayur’, ‘popok’, ‘beras’] println belanja.contains(‘popok’)
jika kalian menjalankan code diatas, maka akan menampilkan true, karena contains akan mencari apakah benar ‘popok’ ada pada list.
jika kalian menjalankan code diatas akan menampilkan [beras, popok, sayur]. ini adalah method reverse.
sort() akan
sortir elemen yang ada didalam order secara “natural”. pada dasarnya,
hal ini bergantung pada halaman list yang sebanding dalam beberapa cara,
method sort paling cocok digunakan ketika semua list content memiliki jenis yang sama (misalnya, string atau numbers). contoh : def belanja = [‘sayur’, ‘popok’, ‘beras’] belanja.sort()
jika kalian menjalankan code ini maka akan menampilkan [beras, popok, sayur]
2. Maps Maps, memungkinkan membangun tipe look-up menggunakan tabel keys dan value. Bahasa lain menyebutnya kamus atau terkait array. Maps
kosong di deklarasikan menggunakan [:], dan contoh dibawah ini
menunjukkan digunakan ketika mendeklarasikan variable periodik. def periodik = [:]
Setiap
key didalam map adalah unik dan point-point didalam map. dalam contoh
dibawah ini kita mulai dari basic tabel periodic oleh deklarasi sebuah
variable (periodic) dengan sebuah pasangan set key-value (key:value)
masing-masing dipisahkan oleh koma (,) dan diselenggarakan dalam kurung
([]…): contoh cara deklarasi dengan element def belanja = [‘p’: ‘popok’, ‘sa’: ‘sayuran’, ‘be’: ‘beras’]
println belanja[‘p’] println belanja.p println belanja.get(‘be’) jika kalian jalankan kode diatas, maka dengan singkatan p/sa/be, akan menampilkan dari singkatan yang di deklarasikan.
Kalian juga harus memperhatikan bahwa kita dapat mengakses item map menggunakan : 1. key dalam kurung siku ([]) — seperti yang kita lakukan dengan list : println belanja [‘p’] — ini sering disebut sebagai subscript notasi 2. kita juga dapat menggunakan titik (.) dengan mengikuti key : — seperti dalam println belanja.p — ini sering disebut sebagai dot-point notation 3. terakhir yang get() method dilewatkan sebuah key dan pengembalian nilai associated.
Key
dalam map dapatkan nama mereka disediakan untuk mematuhi aturan yang
sama untuk kita ikut nama-nama variable. itu berarti bahwa keys dalam
belanja tidak harus ditulis sebagai string : def belanja = [p: ‘popok’, be: ‘beras’, sa: ‘sayuran’]
jika kalian coba code diatas maka akan menampilkan, {p=popok, be=beras, sa=sayuran}
Adding elements untuk
menambahkan sebuah element ke map kita dapat menggunakan kurung siku (
[] ), dot-point notation, atau put() method untuk menambahkan pada
sebuah new key/value pair. contoh : def belanja = [‘p’: ‘popok’, ‘sa’: ‘sayuran’, ‘be’: ‘beras’]
jika
kalian menjalankan code diatas maka akan menampilkan, {p=popok,
sa=sayuran, be=beras, te=terong, b=Boron, c=Carbon, n=Nitrogen}
Keys Map
keys tidak harus string, mereka dapat menjadi perpaduan string, angka
atau object lainnya. Coba kita lihat pada contoh berikut lalu kita lihat
juga berbagai potongan-potongan dari kode :
create new class (chicken) 1…dan simpan new instance dari ‘chicken’ dalam variable ‘cluckers’
kemudian buat sebuah map yang dapat dipanggil ‘mixed map’ dengan perbedaan tipe keys : 1. 12 adalah nomor 2. ‘chicken’ adalah string 3. (cluckers) menunjukkan bahwa keys adalah value variabel
gunakan notation kurung siku dan method ‘get’ untuk akses nilai yang sejajar yang keys 12. 1. ‘mixedMap.12’ tidak akan berkerja
gunakan kurung siku, dot-point dan method ‘get’ untuk akses value yang sejajar untuk key ‘chicken’.
gunakan kurung siku notation dan method ‘get’ untuk akses value key (cluckers) 1. mixedMap.cluckers
println ‘mixedMap’ disebut untuk menampilkan konten map.
Useful map method Seperti pada list, method size() pengembalian elemen didalam map method
‘get’ dapat digunakan untuk mendapatkan value untuk permintaan key.
Pilihan kedua parameter dapat menyediakan dan mengembalikkan jika map
tidak dapat mengandung requested key. contoh ‘get’ methode :
contoh get method
Methode
keySet() pengembalian semua list containing dari keys didalam map dan
value pengembalian list value di dalam map. contoh ‘keySet’ :
contoh keySet
method containsKey() dan containsValue() berguna untuk mengecek pada isi map. contoh :
contoh containsKey dan containsValue
Sekian penjelasan singkat dari Java Collection. terima kasih.
Tugas
dia ngapain sih? apa aja yang bisa dilakuin? daripada kita
terus-terusan bertanya yuk simak penjelasan tentang collection di
pemrograman java.
Kita
mulai dari apa itu Collection di pemrograman java, Collection adalah
sebuah framework yang dibuat untuk menyimpan dan memanipulasi sebuah
objek. Collection biasanya digunakan pada sebuah data seperti mencari,
meng-urutkan, meng-input dan menghapus. Kerangka kerja (Framework)
menyediakan dalam bentuk Interface (contoh : Set, List, Queue, Deque
dll). untuk class (ArrayList, Vector, LingkedList, PriorityQueue,
HashSet, LinkedHashSet, TreeSet dll). Gambar berikut adalah hirarki pada
java collection :
Collection
sendiri merupakan wadah yang menampung value pada kontainer tunggal.
Framework java collection menyediakan dengan cara extensible (secara
kamus internasional : dapat dibuat panjang atau luas) dan dapat
disatukan untuk menangani collections. Pada Groovy, collection dibuat
lebih mudah untuk digunakan dan difokuskan menjadi 2 jenis, yaitu : 1. List : menyediakan sebuah container untuk beberapa nilai. 2. Maps : digunakan sebagai metode untuk mengindeks seperangkat nilai-nilai.
List List variable mengandung beberapa item dan dideklarasikan menggunakan kurung siku. contoh : [. . .] - jika digunakan pada list kosong : def mobil [] - jika digunakan pada list yang memiliki nilai awal : def mobil [5, 3, 10, 9] -
jika sebelumnya digunakan pada “def mobil” hanya berupa angka, tapi
list pada groovy mengandung sebuah tipe data campuran seperti : def violet= [5, true, ‘tire’, 5.12] println violet = [2] println violet = [-3] “FYI, program akan membaca dimulai dari kanan” println violet.get =(3)
Kurung
siku ‘[]’ digunakan membuat list tapi digunakan juga untuk mengacu
kepada indeks yang ada di dalam list misalnya (println violet =
[2])-contoh ini sering disebut sebagai subscript notasi. Pada contoh
diatas kalian akan melihat print out dari “violet = [2]”-daftar item
dengan (subcript). pada hal ini menyebabkan sedikit kebingungan kenapa
tire yang ditampilkan. Hal ini dikarenakan list berbasis nol ‘0’ dan
item pertama di indeks ‘0’ tidak indeks ‘1’. Dimana kita menggunakan
violet [2] kita meminta untuk list yang ada ketiga di dalam list.
Ini
mungkin menjadi hal yang mengejutkan untuk programmer bahwa println
violet [-3] valid. Ini sangat berguna untuk mengakses list item dari
akhir yang ada di list. item -1 adalah yang terakhir dalam list, jadi
violet[-3] akan menjadi ‘value’ yang memiliki nilai ‘benar’.
get() juga method yang digunakan untuk mengakses elemen list oleh indeks sebagai contoh : violet.get(3) memberi kita 5.12 berikut capture-nya :
berikut cara-nya jika menggunakan emulator
Didalam multiple indeks subscript notation
dan ambil unsur-unsur tertentu. Contoh dibawah ini aku ambil element 0
dan 2 (temperatures[0, 2]) kemudian elemen 1, 3 dan 4 (temperatures[1,
3, 4]). menggunakan indeks dengan list : def bilangan=[10, 5, 8, 3, 6] assert bilangan [0,2] ==[10, 8] assert bilangan [1, 3, 4] == [5, 3, 6]
Range
juga dapat digunakan dalam subscript notasi dan seperti yang
ditunjukkan pada contoh dibawah ini, mengembalikkan sebuah list yang
berisi indeks item yang disertakan dalam range. menggunakan range dengan
list : def bilangan = [10, 5, 8, 3, 6] assert bilangan = [1. .3] == [5, 8, 3]
Kita juga menggunakan indeks campuran individu dan range seperti yang kita lihat. Contoh indeks dan range dalam list : def bilangan = [10, 5, 8, 3, 6] assert bilangan = [0, . . 1, 3]==[10, 5, 3] assert bilangan = [0, . . 1, 1 . . 3] ==[10, 5, 5, 8, 3] assert bilangan = [0, . . 1, 1 . . 3, 4]==[10, 5, 5, 8, 3, 6]
Adding element Menambahkan sebuah element kita menggunakan method ‘add()’ atau operator ‘<<’. contoh sebagai berikut : deff violet = [1, true, ‘rabbit’, 5.12] violet << ‘tire’ violed.add(222) println violet
Sets Set seperti list tapi setiap element dalam satu set unik. contoh : def namaOrang = [‘mamad’, ‘yuli’, ‘endang’, ‘mamad’] as set println namaOrang
Jika kalian mencoba code diatas, maka akan menampilkan [mamad, yuli, endang]. pengulangan tidak akan ditampilkan.
Usefull list methods size() adalah method pengembalian, berupa elementyang dijadikan dalam bentuk angka. contoh : def belanja = [‘sayur’, ‘popok’, ‘beras’] println belanja.size()
method first() dan last() returns dari elemen pertama dan terakhir didalam list. Untuk head() adalah sinonim dari first(). Contoh : def belanja = [‘sayur’, ‘popok’, ‘beras’] println belanja.first() println belanja.head() println belanja.last() jika kalian jalankan code diatas, akan muncul “sayur, sayur, beras”
method tail() returns list tanpa element first(head) dan init() returns method tanpa element terakhir. Contoh : def belanja = [‘sayur’, ‘popok’, ‘beras’] println belanja.tail() println belanja.init()
jika kalian menjalankan code diatas, maka pada tail akan menampilkan : [popok, beras] jika kalian menjalankan code diatas, pada ini akan menampilkan : [sayur, popok]
Methode contains(), returns jika elemen true diminta terkandung dalam list. contoh : def belanja= [‘sayur’, ‘popok’, ‘beras’] println belanja.contains(‘popok’)
jika kalian menjalankan code diatas, maka akan menampilkan true, karena contains akan mencari apakah benar ‘popok’ ada pada list.
jika kalian menjalankan code diatas akan menampilkan [beras, popok, sayur]. ini adalah method reverse.
sort() akan
sortir elemen yang ada didalam order secara “natural”. pada dasarnya,
hal ini bergantung pada halaman list yang sebanding dalam beberapa cara,
method sort paling cocok digunakan ketika semua list content memiliki jenis yang sama (misalnya, string atau numbers). contoh : def belanja = [‘sayur’, ‘popok’, ‘beras’] belanja.sort()
jika kalian menjalankan code ini maka akan menampilkan [beras, popok, sayur]
2. Maps Maps, memungkinkan membangun tipe look-up menggunakan tabel keys dan value. Bahasa lain menyebutnya kamus atau terkait array. Maps
kosong di deklarasikan menggunakan [:], dan contoh dibawah ini
menunjukkan digunakan ketika mendeklarasikan variable periodik. def periodik = [:]
Setiap
key didalam map adalah unik dan point-point didalam map. dalam contoh
dibawah ini kita mulai dari basic tabel periodic oleh deklarasi sebuah
variable (periodic) dengan sebuah pasangan set key-value (key:value)
masing-masing dipisahkan oleh koma (,) dan diselenggarakan dalam kurung
([]…): contoh cara deklarasi dengan element def belanja = [‘p’: ‘popok’, ‘sa’: ‘sayuran’, ‘be’: ‘beras’]
println belanja[‘p’] println belanja.p println belanja.get(‘be’) jika kalian jalankan kode diatas, maka dengan singkatan p/sa/be, akan menampilkan dari singkatan yang di deklarasikan.
Kalian juga harus memperhatikan bahwa kita dapat mengakses item map menggunakan : 1. key dalam kurung siku ([]) — seperti yang kita lakukan dengan list : println belanja [‘p’] — ini sering disebut sebagai subscript notasi 2. kita juga dapat menggunakan titik (.) dengan mengikuti key : — seperti dalam println belanja.p — ini sering disebut sebagai dot-point notation 3. terakhir yang get() method dilewatkan sebuah key dan pengembalian nilai associated.
Key
dalam map dapatkan nama mereka disediakan untuk mematuhi aturan yang
sama untuk kita ikut nama-nama variable. itu berarti bahwa keys dalam
belanja tidak harus ditulis sebagai string : def belanja = [p: ‘popok’, be: ‘beras’, sa: ‘sayuran’]
jika kalian coba code diatas maka akan menampilkan, {p=popok, be=beras, sa=sayuran}
Adding elements untuk
menambahkan sebuah element ke map kita dapat menggunakan kurung siku (
[] ), dot-point notation, atau put() method untuk menambahkan pada
sebuah new key/value pair. contoh : def belanja = [‘p’: ‘popok’, ‘sa’: ‘sayuran’, ‘be’: ‘beras’]
jika
kalian menjalankan code diatas maka akan menampilkan, {p=popok,
sa=sayuran, be=beras, te=terong, b=Boron, c=Carbon, n=Nitrogen}
Keys Map
keys tidak harus string, mereka dapat menjadi perpaduan string, angka
atau object lainnya. Coba kita lihat pada contoh berikut lalu kita lihat
juga berbagai potongan-potongan dari kode :
create new class (chicken) 1…dan simpan new instance dari ‘chicken’ dalam variable ‘cluckers’
kemudian buat sebuah map yang dapat dipanggil ‘mixed map’ dengan perbedaan tipe keys : 1. 12 adalah nomor 2. ‘chicken’ adalah string 3. (cluckers) menunjukkan bahwa keys adalah value variabel
gunakan notation kurung siku dan method ‘get’ untuk akses nilai yang sejajar yang keys 12. 1. ‘mixedMap.12’ tidak akan berkerja
gunakan kurung siku, dot-point dan method ‘get’ untuk akses value yang sejajar untuk key ‘chicken’.
gunakan kurung siku notation dan method ‘get’ untuk akses value key (cluckers) 1. mixedMap.cluckers
println ‘mixedMap’ disebut untuk menampilkan konten map.
Useful map method Seperti pada list, method size() pengembalian elemen didalam map method
‘get’ dapat digunakan untuk mendapatkan value untuk permintaan key.
Pilihan kedua parameter dapat menyediakan dan mengembalikkan jika map
tidak dapat mengandung requested key. contoh ‘get’ methode :
contoh get method
Methode
keySet() pengembalian semua list containing dari keys didalam map dan
value pengembalian list value di dalam map. contoh ‘keySet’ :
contoh keySet
method containsKey() dan containsValue() berguna untuk mengecek pada isi map. contoh :
contoh containsKey dan containsValue
Sekian penjelasan singkat dari Java Collection. terima kasih.
Collection adalah suatu objek yang bisa digunakan
untuk menyimpan sekumpulan objek. Objek yang ada dalam Collection disebut
elemen. Collection menyimpan elemen yang bertipe Object, sehingga berbagai tipe
objek bisa disimpan dalam Collection.
Class-class mengenai Collection tergabung
dalam Java Collection Framework. Class-class Collection diletakkan dalam
package java.util dan mempunyai dua interface utama yaitu Collection.
Collection terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :
a.Set
Set
mengikuti model himpunan, dimana objek/anggota yang tersimpan dalam Set harus
unik. Urutan maupun letak dari anggota tidaklah penting, hanya keberadaan
anggota saja yang penting. Kelas konkrit yang mengimplementasikan Set harus
memastikan bahwa tidak terdapat elemen duplikat yang dapat ditambahkan ke dalam
set. Yaitu, tidak terdapat dua elemen e1
dan e2 yang berada di dalam set yang
membuat e1.equals(e2) bernilai true.
Classclass yang mengimplementasikan interface Set adalah HashSet.
HashSet
dapat digunakan untuk menyimpan elemen-elemen bebas-duplikat. Kelas HashSet
merupakan suatu kelas konkrit yang mengimplementasikan Set. Pembuatan objek
HashSet adalah sebagai berikut:
Set
<nama_objek_HashSet> = new HashSet();
b.List
List
digunakan untuk menyimpan sekumpulan objek berdasarkan urutan masuk (ordered)
dan menerima duplikat. Cara penyimpanannya seperti array, oleh sebab itu
memiliki posisi awal dan posisi akhir, menyisipkan objek pada posisi tertentu,
mengakses dan menghapus isi list, dimana semua proses ini selalu didasarkan
pada urutannya. Class-class yang mengimplementasikan interface List adalah
Vector, Stack, Linked List dan Array List. Pada jobsheet ini yang akan dibahas
adalah ArrayList.
ArrayList
digunakan untuk membuat array yang ukurannya dinamis. Berbeda dengan array
biasa yang ukurannya harus ditentukan di awal deklarasi array, dengan
ArrayList, ukurannya akan fleksibel tergantung banyaknya elemen yang
dimasukkan. Pendeklarasian object ArrayList sebaiknya diikuti dengan nama class
yang akan dimasukkan dalam List
tersebut. Tujuannya agar method dan property dari
setiap object dalam ArrayList dapat diakses secara langsung. Pembuatan objek
ArrayList adalah sebagai berikut:
ArrayList
<nama_objek_arraylist>=new ArrayList();
c.Map
Perbedaaan mendasar map dengan collection yang lain,
untuk menyimpan objek pada Map, perlu sepasang objek, yaitu key yang bersifat
unik dan nilai yang disimpan. Untuk mengakses nilai tersebut maka kita perlu
mengetahui key dari nilai tersebut. Map juga dikenal sebagai dictionary/kamus.
Pada saat menggunakan kamus, perlu suatu kata yang digunakan untuk pencarian.
Class-class yang mengimplementasikan Map adalah Hashtable,HashMap,
LinkedHashMap. Pada jobsheet ini yang akan dibahas adalah HashMap.
HashMap adalah class implementasi dar Map, Map itu
sendiri adalah interface yang memiliki fungsi untuk memetakan nilai dengan key
unik. HashMap berfungsi sebagai memory record management, dimana setiap record
dapat disimpan dalam sebuah Map. kemudian setiap Map diletakkan pada vektor,
list atau set yang masih turunan dari collection. Pembuatan objek HashMap
adalah sebagai berikut:
Berikut contoh pendeklarasian variabel dengan tipe data String:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
classBelajarJava {
publicstaticvoidmain(String args[]){
String var1 = "Belajar Java";
String var2 = " di Duniailkom";
System.out.print(var1);
System.out.print(var2);
}
}
Hasil kode program:
Belajar Java di Duniailkom
Kita juga bisa menyambung beberapa variabel bertipe string menggunakan tanda tambah ( + ). Ini disebut juga sebagai operasi concatenation:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
classBelajarJava {
publicstaticvoidmain(String args[]){
String var1 = "Belajar Java";
String var2 = " di Duniailkom";
System.out.print(var1 + var2);
}
}
Hasil kode program:
Belajar Java di Duniailkom
Di sini saya membuat dua buah variabel bertipe String, yakni var1 dan
var2, kemudian di sambung menjadi 1 string akhir ke dalam perintah System.out.print().
Proses pembuatan string juga bisa diisi dengan karakter khusus seperti \”, \’ dan \n yang dipakai untuk menuliskan tanda kutip dua, tanda kutip satu dan karakter Enter (new line) ke dalam string. Berikut contoh penggunaannya:
Meskipun isi untuk variabel var1 saya tulis dalam 1 baris, tapi hasilnya terpecah menjadi 3 baris teks. Ini karena karakter \n akan diterjemahkan menjadi karakter Enter, sehingga teks berikutnya pindah ke baris baru.
Cara Membaca (input) Data String
Proses input data bisa dilakukan dengan Scanner class. Untuk membaca inputan dalam tipe data String, gunakan perintah nextLine() seperti contoh berikut: